Demikian disampaikan salah seorang putera Habib Luthfi, Habib Bahauddin usai mengikuti ayahnya memantau arus mudik di Pos Penjagaan Lalu Lintas THR Pekalongan, Jawa Tengah, Senin (04/07/2016) malam seperti dimuat di NU Online.
"Setiap tahun Abah (Habib Luthfi) selalu ikut mengawasi dan mengatur lalu lintas, beliau melakukan demikian setiap H-3 lebaran sampai malam lebaran H-1," kata Habib Bahaudin. Ditambahkannya, pemudik yang melewati jalur Pekalongan tidak banyak yang tahu bahwa Habib Luthfi turun ke lapangan untuk mengamankan lalu lintas karena saat di lapangan Habib Luthfi selalu memakai kostum petugas keamanan. "Saat ikut mengurai kemacetan, tidak semua orang tahu bahwa beliau itu adalah Habib Luthfi, karena beliau 'nyamar' jadi petugas," imbuhnya.
Diceritakannya, saat melihat Habib Luthfi ikut mengamankan lalu lintas arus mudik lebaran, Habib Bahauddin merasa terenyuh hatinya karena melihat ayahnya yang usianya sudah lanjut namun memiliki kepedulian sosial yang luar biasa. "Saya kira sangat jarang sekali yang seperti Abah, seorang ulama dan hukama rela turun ke jalan ikut mengamankan arus mudik Lebaran. Semoga ulama, hukama atau kiai bisa mencontoh beliau," harapnya.
Sore menjelang Maghrib (Rabu, 05/07/2016), Maulana Habib Luthfi bin Yahya beserta keluarga dan santri melakukan ziarah makam keluarga, habaib dan ulama di komplek Pemakaman Sapuro Kota Pekalongan. Beliau juga membaca tahlil bersama di makam Habib Hasyim bin Yahya, kakek beliau dan di makam Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib al-Athas. Malamnya, di malam Lebaran, Maulana Habib Luthfi bin Yahya mendistribusikan 80 ton beras. "Jumlah ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang baru bisa mendistribusikan 10 ton beras," ujar Ust. A. Tsauri.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, beras tersebut dibagikan kepada masyarakat dengan pembagian dipimpin langsung oleh Habib Luthfi. Turut berpartisipasi dalam kegiatan ini anggota TNI, POLRI, Pemuda Pancasila, Pagar Nusa, santri dan masyarakat. Beras sebanyak 80 ton ini akan didistribusikan kepada panti asuhan, pesantren, janda-janda, mushalla, yayasan dari semua organisasi baik NU, Muhammadiyah, dlsb. "Kegiatan ini sudah dilakukan oleh Maulana Habib Luthfi sejak muda, dimulai dari satu-dua kuintal dengan menggunakan becak. Saat ini beras yang beliau bagikan memerlukan puluhan truk TNI.
Hari Raya Idul Fithri sejatinya adalah berbagi kebahagiaan. Dan ini salah satu caranya," lanjut Ust. A. Tsauri. Pasca Lebaran (Kamis, 07/07/2016), Maulana Habib Luthfi mengadakan acara ramah tamah dalam bingkai Halal Bihalal di Gedung Kanzus Sholawat. Dalam acara tersebut Habib Luthfi berpesan agar jamaah menyempatkan waktu untuk mendoakan para kiai dan habib agar diberi kesehatan dan umur panjang. "Sekarang ini, banyak kiai-kiai sepuh, para kasepuhan, banyak yang sakit. Walaupun semuanya ada sababnya masing-masing, tapi Allah tidak butuh sabab untuk membuat akibat.
Sebab Allah Ta'ala-lah yang membuat sabab-akibat tersebut. Saya minta, kepada panjenengan (kalian) semua para muridin, untuk mendoakan para kasepuhan tersebut. Tidak harus disebutkan satu persatu, bisa sebelum Shubuh, bisa sebelum Dzuhur atau Ashar, Maghrib, Isya, atau tengah malam jika yang Qiyamullail," tutur Maulana Habib Luthfi. Beliau juga menyampaikan permohonan maaf atas nama pribadi, keluarga maupun pengurus Kanzus Sholawat. (Ibj/Tsi).